Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2011

Waspada makanan mengandung zat berbahaya

Gambar
SAMPIT – Maraknya makanan dan minuman yang mengandung zat kimia berbahaya beredar dimasyarakat terutama yang dikonsumsi anak-anak sekolah dasar membuat prihatin Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Untuk mengantisipasi agar generasi sejak usia dini mengetahui bentuk makanan maupun minuman yang dianggap berbahaya bagi kesehatan tubuh. DKP mengadakan sosialisasi tentang keamanan pangan segar kepada sejumlah guru pendamping dan siswa SD/MI terutama yang ada diperkotaan. Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi tersebut diambil dari 6 SD/MI atau sekitar 150 orang. Mereka mengikuti sosialisasi itu dipusatkan di gedung wanita Sampit. Dalam sambutannya, Kepala DKP Kotim Kusdinata menyebutkan, sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman bagi seluruh siswa tentang makanan dan minuman yang tiap hari dikonsumsi. “Kita harapkan, terutama bagi guru pendamping setelah mengikuti sosialisasi ini juga ikut memberikan pemahaman kepada guru lainnya lebih-lebih kepada anak di

Lahan 2 hektar disiapkan untuk SDN 1 Hanjalipan

Gambar
SAMPIT –Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk merelokasi SDN 1 Hanjalipan Kecamatan Kota Besi Kabupaten Kotim sudah mulai terlihat titik terang. Sebelumnya, pihaknya merasa bingung apakah akan direlokasi atau direhabilitasi, sedangkan untuk direlokasi alasan lokasinya belum ada. Nah, sekarang sudah disiapkan?. Lahan untuk merelokasi sekolah tersebut sebenarnya sudah ada hanya saja perlu diadakan peninjauan ulang langsung kelapangan dan melakukan koordinasi dengan masyarakat setempat. Tanah yang sudah memiliki Surat Keterangan Tanah (SKT) itu jaraknya sekitar 2 kilometer dari pemukiman penduduk. Luas lahan tersebut diprediksikan sekitar 2 hektar dan dinilai tidak akan terkena banjir pada saat air sungai pasang karena letaknya berada ditempat yang tinggi. “Tinggal Dikpora Kotim saja untuk meninjau langsung kelapangan. Mengenai surat tanah saya yakin sudah ada hanya saja masih berbentuk SKT,” ungkap Camat Kota Besi Syahrial kepada Ra

Mengintip aktivitas salah satu pelajar menikmati masa liburan

Gambar
Isi liburan sekolah untuk memancing disungai Mentaya Tidak semua anak usia sekolah memanfaatkan libur panjangnya untuk pergi berlibur keluar kota. Akan tetapi, ada juga mengisi masa liburannya untuk memancing. ARIFIN, Sampit Liburan panjang dimanfaatkan Desy untuk memancing di Sungai Mentaya karena kebetulan tempat tinggalnya itu berada ditepi sungai. Meskipun tidak mendapatkan hasil akan tetapi jadi kesenangan tersendiri bagi siswi SMP diperkotaan ini. Waktu untuk memancing disesuaikan dengan pasang surut sungai Mentaya. Desy memilih pada saat air pasang karena tingginya air pasang tepat dibawah tangga dapur rumahnya. Air pasang kebetulan saat itu pagi hari sehingga memudahkan dia untuk memancing sambil menikmati cemilan. Bermodalkan sebilah ranting pohon salak yang sudah dikeringkan terlebih dahulu, benang nilon ukuran sedang dan panjangnya tidak lebih 1,5 meter dan umpanya cacing tanah. Selain itu, ember yang diisi air tempat ikan apabila terkena mata kailnya. Desy mulai memancing

Menengok SDN 1 Hanjalipan yang memprihatinkan

Gambar
Plafon banyak yang rusak, 1 kelas tanpa dinding Sejak berdiri sekitar tahun 80-an SDN 1 Hanjalipan Desa Hanjalipan Kecamatan Kota Besi Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) sepertinya sekolah ini tidak tersentuh rehabilitas dan kurang diperhatikan. HIngga kondisi fisiknya kini cukup memprihatinkan. Apa saja yang memprihatinkan itu? Berikut ulasan singkat wartawan Radar Sampit ketika bertandang ke Desa Hanjalipan. Selasa (12/7) tadi. ARIFIN, Hanjalipan Untuk menuju kelokasi sekolah harus melewati jembatan panjangnya sekitar 200 meter. Jembatan itu dibangun untuk mengantisipasi apabila terjadi banjir mengingat desa tersebut rawan banjir sehingga wajar saja seluruh rumah warga rumahnya tinggi-tinggi. Jembatan untuk menuju SDN 1 Hanjalipan juga memprihatinkan sehingga harus ekstra hati-hati apabila melewati jembatan tersebut. Kondisinya lumayan parah karena papan-papannya sebagian sudah ada lapuk dimakan usia bahkan sering terkena terik matahari. Sebagian papan jembatan dipasang kayu merant