Peseeta Prakerin SMK PGRI Sampit Diberikan Pembekalan
MENCATAT MATERI : Siswa Prakerin SMK PGRI Sampit sedang menyimak dan mencatat materi yang disampaikan oleh pamateri pada saat pembekalan. |
Pembekalan siswa prakerin sebelum memasuki dunia kerja patuhi semua aturan, input data yang akurat
Untuk mengembangkan sikap berkompetensi yang profesional sebelum diterjunkan kelapangan guna mengikuti praktik kerja industri (Prakerin), sebanyak 143 siswa SMK PGRI Sampit kelas XI jurusan Akuntansi dan Penjualan diberikan pembekalan yang dipusatkan diruangan sekolah.
ARIFIN, Sampit
Pembekalan prakerin itu disampaikan beberapa narasumber dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI) diantaranya, Koperasi Unit Desa (KUD) Kecamatan Baamang, Rezeki Swalayan, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotim dan Mars Komputer.
Sekitar 35 DU/DI baik dari instansi pemerintahan negeri dan swasta yang bersedia menerima para siswa prakerin ini yang dimulai 1 Oktober hingga 1 Desember mendatang. Pembekalan prakerin ini dimulai pukul 07.00 dan ditutup hingga pukul 16.00 Wib dengan jadual sudah ditetapkan.
Dalam kesempatan itu, Kepala Disdikpora Kabupaten Kotim Agus Suryo Wahyudi diminta oleh pihak sekolah sebagai pemateri langsung. Dalam wejangannya dia meminta kepada seluruh siswa terutama yang mengikuti prakerin harus memiliki jiwa untuk mengembangkan kreatifitas selama dimagangkan.
“Selain punya kreatifitas, kalian juga harus patuh terhadap aturan di DU/DI,” ujarnya dihadapan siswa prakerin yang sedang duduk lesehan kemarin (11/9).
Yang dimaksud dengan berkreatifitas, lanjutnya, siswa punya ide yang bisa dikembangkan dengan cara menyampaikan kepada pihak perusahaan tempat dia dimagangkan.
“Selama ini saya lihat masih monoton, belum mengarah pada pengembangan kreatifitas,” sebut mantan Kabid Dikdas ini.
Disamping itu, mantan Kepala SMK PGRI Sampit ini juga meminta kepada siswa prakerin dalam hal menginput data di kantoran hendaknya betul-betul akurat dan jangan asal ketik tanpa dikoreksi ulang.
“Jangan asal ketik, setelah diketik dikoreksi dulu apakah data yang sudah dibuat itu sudah sesuai. Apabila tidak sesuai bisa diperbaiki,” pinta Agus Suryo.
Meskipun siswa tugasnya hanya praktik, Agus Suryo tetap mengingatkan karena resiko salah ketik itu dampaknya besar mengingat data yang dibuat akan dijadikan arsip kantor.
“Saya harapkan dengan adanya prakerin ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan siswa serta dapat membentuk kepribadian diri masing-masing tentang bagaimana dunia kerja,” harap Agus Suryo.
Sementara itu, Kepala SMK PGRI Sampit Lili Husni Romli mengungkapkan, pembekalan siswa prakerin ini merupakan pertamakali diadakan dengan cara bekerja sama antara narasumber DU/DI serta instansi pemerintah daerah.
Sebelumnya, pembekalan itu hanya dilakukan oleh guru SMK PGRI Sampit. “Kedepan, jumlah pemberi materi ini akan ditingkatkan lagi sesuai dengan kebutuhan dan jurusannya masing-masing,” ujarnya. (****)
Komentar
Posting Komentar