Mengenal Lebih Dekat TK Negeri Pembina Sampit
SAMPIT – Suasana di TK Negeri Pembina Sampit yang beralamat di Jalan A Yani tidak ada bedanya dengan hari biasa. Para anak-anak tetap menjalankan rutinitasnya yakni belajar sambil bermain.
Sedangkan orangtua dengan sabarnya menunggu diluar pagar seraya ngerumpi sambil menunggu anaknya pulang sekolah.
Didalam ruang belajar baik TKa dan TKb, tersusun rapi meja dan bangku ukuran sedang sesuai dengan tinggi badan anak.
Didinding beton yang bercat putih ditempelkan beragam alat bermain dan gambar-gambar menarik misalnya angka, gambar binatang bahkan hasil kreasi murid.
Semua terlihat rapi.
Ditengah-tengah para murid duduklah seorang guru, dia sedang mengajari anak didiknya bernyanyi meskipun terkadang-kadang ada anak yang kurang konsentrasi karena teman duduk didekatnya mengajak untuk bercanda. Maklum, TK merupakan sekolah belajar sambil bermain.
TK Negeri Pembina Sampit berdiri sejak tahun 1995 ini telah memiliki berbagai fasilitas bermain seperti, ayunan, luncuran, apollo, junggitan, papan titian, terowongan, taman lalu lintas, mangkok putar dan panjatan.
Namun, hingga kini fasilitas tersebut perlu direnovasi mengingat sudah lama diadakan.
Selain memiliki fasilitas bermain yang dinilai cukup lengkap.
TK Negeri Pembina Sampit ini juga memiliki tenaga pendidik berstatus Pengawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 14 orang, guru kontrak 1 orang, guru honorer 1 orang dan penjaga kebersihan sekolah 1 orang.
Di TK milik pemerintah ini, selain memiliki fasilitas dan guru berstatuskan PNS, juga menerapkan pembelajaran sistem kelompok yakni, mempersiapkan administrasi kelas, menyusun program semester, mempersiapkan bahan-bahan pengajaran, menyusun Satuan Kegiatan Mingguan (SKM) dan Satuan Kegiatan Harian (SKH) yang berpedoman pada kurikulum.
Namun, apa yang terjadi di TK Negeri Pembina Sampit ini? Kebanyakan masyarakat berangapan bahwa disekolah tersebut biaya sekolahnya cukup mahal. Padahal tidak demikian.
“Mengacu tahun ajaran 2009/2010 biaya masuknya hanya Rp700 ribu lebih ringan dibandingkan TK swasta,” ungkap Kepala TK Negeri Pembina Sampit Kadariningsih ketika dibincangi di TK Negeri Pembina Sampit akhir pekan tadi.
Selain biaya masuk, lanjutnya, ada beberapa biaya tambahan yakni iuran dan ekstrakurikuler.
“Kalau ekstrakuriler ini kita ada beberapa alat yang dimiliki seperti drumband, alat kesenian dan alat melukis. Mengenai biaya masuk anak digunakan untuk seragam 4 stel, buku paket, kegiatan-kegiatan dan uang pendidikan,” sebut kadariningsih.
Disamping itu, TK Negeri Pembina Sampit memiliki beragam prestasi yang pernah diraih diantaranya, UKS tingkat Kecamatan juara I, tingkat Kabupaten juara I dan tingkat Provinsi juara II, drumband tingkat Kabupaten juara II sedangkan lomba lagu perjuangan juara I tingkat Kabupaten.
“Bahkan, guru-gurunya juga banyak yang ikut guru berprestasi bahkan pernah mewakili ketingkat Provinsi,” ujar ibu berkerudung ini.
Akan tetapi sangat disayangkan, meskipun sekolah TK Negeri Pembina Sampit merupakan sekolah di bawah naungan pemerintah, perhatiannya kepada sekolah tersebut masih minim sehingga keberadaan hampir tidak jauh berbeda dengan sekolah TK swasta lainnya.
Numlah muridpun berkurang dengan alasan ada yang pindah karena ikut orangtuanya bertugas.
“Saat ini jumlah murid seluruhnya sebanyak 103 orang dan keluar atau pindah 3 orang,” katanya.
Kadariningsih berharap, TK Negeri Pembina Sampit hendaknya diperhatikan karena sekolah tersebut merupakan dibawah naungan pemerintah apalagi lokasinya sangat strategis yakni berada ditengah-tengah kota.
"Kita harapkan jangan sampai sekolah ini kalah bersaing dengan sekolah TK swasta lainnya,” pintanya. (fin)
Komentar
Posting Komentar