Postingan

Raudhatul Atfhal Kotim belum terakreditasi

SAMPIT – Sebanyak 31 Raudhatul Atfhal (RA) yang tersebar di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) hingga saat ini belum ada satupun yang memegang lebel akreditasi. Padahal akreditasi itu penting bagi madrasyah untuk dimiliki. Akreditasi merupakan alat regulasi diri (self-regulation) agar madrasah mengenal kekuatan dan kelemahannya, kemudian melakukan upaya yang terus menerus untuk meningkatkan kekuatan serta memperbaiki kelemahan yang dimilikinya. Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Kotim Akhmad Syarkawi melalui Kasi Mapenda Islam H Rusdi mengatakan, madrasyah bukannya tidak ingin mendapatkan akreditasi melainkan merasa rendah diri karena sarana dan prasarana yang dimiliki banyak kekurangannya. “Ini jawaban dari pihak madrasyah bahwa mereka tidak pantas untuk mengikuti penilaian akreditasi karena madrasyah yang dikelola yayasan masih jauh dari standar pelayanan,” ungkapnya melalui sambungan telepon, kemarin (19/9). Semestinya, lanjut Rusdi, pihak madrasyah jangan mer

Peseeta Prakerin SMK PGRI Sampit Diberikan Pembekalan

Gambar
MENCATAT MATERI  : S iswa Prakerin SMK PGRI Sampit sedang menyimak dan mencatat materi yang disampaikan oleh pamateri pada saat pembekalan.  Pembekalan siswa prakerin sebelum memasuki dunia kerja patuhi semua aturan, input data yang akurat Untuk mengembangkan sikap berkompetensi yang profesional sebelum diterjunkan kelapangan guna mengikuti praktik kerja industri (Prakerin), sebanyak 143 siswa SMK PGRI Sampit kelas XI jurusan Akuntansi dan Penjualan diberikan pembekalan yang dipusatkan diruangan sekolah.    ARIFIN , Sampit Pembekalan prakerin itu disampaikan beberapa narasumber dari Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI) diantaranya, Koperasi Unit Desa (KUD) Kecamatan Baamang, Rezeki Swalayan, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotim dan Mars Komputer. Sekitar 35 DU/DI baik dari instansi pemerintahan negeri dan swasta yang bersedia menerima para siswa prakerin ini yang dimulai 1 Oktober hingga 1

20 Persen Pegawai Disdikpora Absen

Gambar
Jepretan Arifin/Radar Sampit PULANG SEKOLAH : Pelajar SD dan SMP ketika pulang sekolah Di Hari Pertama Masuk Kerja SAMPIT–Hari pertama masuk kerja masih ada saja para pegawai negeri sipil (PNS) yang tidak masuk kerja. Salah satunya ada di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kotim. Di dinas yang dipimpin Agus Suryo Wahyudi ini sekitar 20 persen pegawainya absen alias tidak masuk kerja. Banyaknya PNS yang absen terungkap saat bupati Kotim H Supian Hadi melakukan inspeksi mendadak (sidak), kemarin pagi (5/9). Sidak dilakukan sekitar pukul 09.30 Wib. Kehadiran bupati mengejutkan para PNS di Disdikpora. Saat tiba, bupati langsung menemui kepala Disdikpora. “Mana absensi pegawai, berapa persen yang hadir dan berapa persen yang tidak hadir,” tanya Supian kepada kepala Disdikpora Kotim. Dijawab Agus,”Yang hadir sekitar 80 persen dan tidak hadir 20 persen.” Setelah mendapatkan keterangan singkat dari Kadis Dikpora Kotim, kemudian Bupati termuda di Kalteng ini meningg

Disdikpora kirim 12 guru TK mengikuti PLPG

SAMPIT – Sebanyak 12 guru Taman Kanak-kanak (TK) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) tahap IV ini mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru 2011 di Palangka Raya guna mendapatkan sertifakat pendidik. Pelatihan itu dimulai 10-19 September sedangkan pendaftaran dibuka 8-9 September ini dengan cara mendaftarkan diri langsung ke panitia kegiatan PLPG Rayon 18 Universitas Palangka Raya (Unpar). Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kotim Agus Suryo Wahyudi mengatakan, dua belas gutu TK itu yang mengikuti PLPG sudah lulus seleksi melalui Sistem Informasi Manajemen Nomor Unik Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (Sim NUPTK). “Seleksinya melalui online,” ungkapnya kepada Radar Sampit diruang kerjanya kemarin (6/9). Bagi peserta selama mengikuti PLPG di Palangka Raya, lanjut Agus Suryo, mengenai akomudasi maupun konsumsi akan ditanggung sepenuhnya oleh panitia kegiatan sedangkan transportasi ditanggung peserta. “Yang tidak ditanggung panitia hanya transportasi,”

Sidak Bupati berdampak positif kinerja Dikpora

Gambar
SAMPIT – Inspeksi mendadak (Sidak) yang dilakukan oleh Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) pada saat hari pertama masuk kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) terutama pada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) ternyata membuahkan hasil positif yang luar biasa terutama disiplin kerja. Itu terbukti setelah dilakukan sidak (5/9) perdana oleh Bupati Kotim di Dinas pemangku kebijakan pendidikan di Kotim ini, disiplin kerja mulai terlihat jelas yakni seluruh pengawainya turun kerja tepat waktu bahkan ada yang hadir lebih awal. Hal itu merupakan dampak positif bagi Dinas pengelola keuangan terbesar nomor 1 di Kotim ini. “Kita menyambut baik dengan adanya sidak yang dilakukan oleh Bupati Kotim. Kinerja pengawai terutama tentang disiplin kerja mulai terlihat saat ini,” ungkap Kepala Disdikpora Kabupaten Kotim Agus Suryo Wahyudi kepada Radar Sampit diruang kerjanya kemarin (6/9). Bukti disiplin tepat waktu itu terlihat ketika apel pagi dan sore yang diadakan di Disdikpora. Dari apel itu ter

Tidak Ada Dana Tambah Ruang Kelas

Gambar
Jepretan : ARIFIN/RADAR SAMPIT SEMANGAT : Murid SDN 5 Bapinang Hilir Laut tampak semangat bersekolah meski harus belajar di sekolah yang kondisinya memprihatinkan. Situasi itu tampaknya masih harus mereka rasakan karena pemerintah daerah belum ada dana untuk membangun ruang kelas baru Tidak Ada Dana Tambah Ruang Kelas SAMPIT – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengakui tahun 2011 pembangunan untuk penambahan ruang kelas baru untuk SDN 5 Bapinang Hilir Laut Kecamatan Pulau Hanaut dana anggarannya tidak ada. Bahkan, tahun 2012 pun mereka belum bisa memastikan pembangunan tersebut. Kepala Disdikpora Kabupaten Kotim, Agus Suryo Wahyudi melalui Kabid Pengembangan Pelayanan Pendidikan (PPP) Marjuki mengatakan, anggaran khusus untuk penambahan ruang kelas baru, terutama untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) sangat minim sehingga dipastikan tahun ini tidak ada penambahan ruang kelas baru. “Anggaran Disdikpora minim dan tidak ada pen

kondisi SDN 5 Bapinang Hilir Laut kedua

Gambar
Bagian kedua Melihat kondisi SDN 5 Bapinang Hilir Laut Janji direalisasi Agustus, nyatanya diingkari Harapan untuk memiliki gedung baru pada awalnya menggebu-gebu. Namun, janji untuk membangunkan kelas baru untuk SDN 5 Bapinang Hilir Laut Kecamatan Pulau Hanaut hingga saat ini belum ada kejelasan. ARIFIN, Kelampan Kecil Awalnya wajah guru-guru SDN 5 Bapinang Hilir Laut terlihat ceria pasalnya pemerintah daerah dalam hal ini melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ketika janjikan tahun 2011 akan dibangunkan 2 lokal. Namun, hingga Agustus ini janji manis itu hanya hisapan jempol belaka. Jumlah ruangan yang tersedia sejak tahun 1980-an hanya 2 ruang belajar dan itupun dibuat bersekat-sekat agar mampu menampung seluruh murid mulai dari kelas I hingga kelas VI. Selain dibuat bersekat-sekat, sekolah yang berada di Desa Kelampan Kecil Kelurahan Bapinang Hilir Laut Kecamatan Pulau Hanaut ini tidak memiliki halaman sekolah