Waspada makanan mengandung zat berbahaya


SAMPIT – Maraknya makanan dan minuman yang mengandung zat kimia berbahaya beredar dimasyarakat terutama yang dikonsumsi anak-anak sekolah dasar membuat prihatin Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim).
Untuk mengantisipasi agar generasi sejak usia dini mengetahui bentuk makanan maupun minuman yang dianggap berbahaya bagi kesehatan tubuh. DKP mengadakan sosialisasi tentang keamanan pangan segar kepada sejumlah guru pendamping dan siswa SD/MI terutama yang ada diperkotaan.
Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi tersebut diambil dari 6 SD/MI atau sekitar 150 orang. Mereka mengikuti sosialisasi itu dipusatkan di gedung wanita Sampit.
Dalam sambutannya, Kepala DKP Kotim Kusdinata menyebutkan, sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman bagi seluruh siswa tentang makanan dan minuman yang tiap hari dikonsumsi. “Kita harapkan, terutama bagi guru pendamping setelah mengikuti sosialisasi ini juga ikut memberikan pemahaman kepada guru lainnya lebih-lebih kepada anak didiknya yang ada disekolah,” pintanya saat membuka kegiatan kemarin (28/7).
Mengapa sosialisasi ini diberikan terutama bagi guru maupun siswa? Dia melanjutkan, siswa sekolah dasar ini merupakan generasi penerus bangsa. Faktor utama yang bisa membuat lemah dalam berfikir disebabkan makanan dan minuman yang dikonsumsi tiap hari sehingga berakibat menurunnya IQ anak. “Salah satu penyebab mengapa IQ anak menurun, itu dikarenakan asupan makanan yang dikonsumsi terkadang-kadang mengandung bahan berbahaya bagi otak. Untuk itulah, dengan adanya sosialisasi ini akan memberikan pemahaman tentang pangan segar yang bisa dimakan paling tidak mampu membantu membuat IQ anak meningkat,” jelas Kusdinata.
Dalam sosialisasi itu, para peserta yang mengenakan pakaian khusus dikenalkan bagaimana cara memilih pangan segar sehingga aman untuk dikonsumsi misalnya, memilih buah-buahan seperti rambutan, salak dan pisang. “Kalau pangan segar itu ciri-cirinya cepat membusuk karena tidak mengandung bahan pengawet (formalin) dan zat yang mengandung kimia lainnya,” ujarnya.
Dampak dari pangan tidak segar, lanjutnya lagi, akan merusak kesehatan seperti, jantung, hati bahkan darah. “Kita harus waspadai setiap pangan yang dimakan oleh anak-anak apalagi sekarang pedagang banyak yang berjualan disekitar sekolah pada saat jam istirahat/ Berikan pemahaman tentang pangan segar kepada seluruh anak didik supaya setelah masuk SMP hingga SMA mereka sudah mengetahui pangan apa yang dikonsumsi,” harapnya.
Mengenai pedagang-pedagang yang ada hampir ditiap sekolah, Kusdinata menyerahkan kepada Disperindag dan Dinkes Kotim untuk melakukan pemeriksaan tentang pangan yang dijual apakah mengandung zat kimia atau lainnya. “Nah, masalah itu bukan wewenang kami. Kami hanya menyosialisasikan tentang apa saja pangan segar yang aman untuk dikonsumsi,” tutupnya. (arifin)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat TK Negeri Pembina Sampit

Ahli mesin kerjanya cuma tukang sapu stadion

Wow.. seru, anak TK Cita Bunda dikenalkan proses mencetak koran