LPI Kalteng injak fair play

SAMPIT – Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melayangkan aksi protes kepada LPI Kalteng yang dinilai menginjak fair play (Bermain jujur) ketika laga antar SMAN 1 Palangka Raya melawan SMAN 3 Sampit. 24 Juli lalu di stadion Tuah Pahoe Palangka Raya memperebutkan piala gubernur Kalteng.
Pada saat bertanding, SMAN 1 Palangka Raya telah melakukan kecurangan yakni memasukan pemain tidak sah ketika babak final memperebutkan juara I. Ada 6 pemain diluar SMAN 1 Palangka Raya. Bagi juara akan diikutkan ketingkat Nasional 14 September mendatang.
Manager tim sepak bola LPI SMAN 3 Sampit Nanang Abrani mengatakan, Tim LPI SMAN 1 Palangka Raya yang mewakili kota palangka Raya telah melakukan curang memasukan pemain luar sekolah. Dan protes ini sudah disampaikan akan tetapi belum digubris. “Sudah hampir sepekan ini belum digubris protes LPI Kotim kepada LPI Kalteng,” ungkanya yang didampingi ketua LPIKotim, penanggung jawab serta kepala SMAN 3 Sampit kemarin (4/8).
Dia menguraikan, sesuai dengan peraturan khusus LPI, BAB IV pasal 7 ayat 1 berbunyi, pemain dalam 1 tim peserta LPI adalah. 1.1 tercatat sebagai siswa/mahasiswa aktif disekolah atau perguruan tinggi bersangkutan.
Selain itu, peraturan khusus LPI, BAB XI pasal 40 ayat 5.5.3 berbunyi, apabila pada suatu pertandingan diketahui adanya pemain yang tidak sah, baik diprotes maupun tidak diprotes oleh tim lawannya, terhadap pemain dan tim peserta yang bersangkutan dikenakan hukuman sebagaimana diatur dalam peraturan umum pertandingan PSSI pasal 54 yakni sanksi panitia diskorting tidak terlibat dalam kepanitiannya lagi.
Terkuaknya pemain tidak sah ini, lanjutnya, ada beberapa masukan dari penonton waktu pertandingan babak final. Setelah melakuan investigasi akhirnya data yang dimaksud diperoleh. Ternyata ada 6 pemain yang bukan berasal dari SMAN 1 Palangka Raya. Diantaranya, Richart asal SMAN 2 Palangka Raya, Jarot SMKN 1 Palangka Raya, Roy Tuah SMAN 5 Palangka Raya, Jamaludin SMAN 3 Palangka Raya, rosyid dan M Ifan asal MAN Model Palangka Raya. “Ini sudah jelas-jelas melanggar aturan LPI yang diamanatkan oleh Presiden RI,” jelas Nanang.
Ketua LPI Kotim Akhmad Syaifudi membenarkan apa yang diungkapkan manager tim sepak bola LPI SMAN 3 Sampit. Dan pihaknya telah mengambil keputusan tegas bahwa yang dilakukan oleh tim LPI SMAN 1 Palangka Raya merupakan bentuk pelanggaran. “Kalau aksi protes ini tidak digubris kami akan laporkan ke LPI Nasional,” tegasnya.
Disamping itu, pihaknya melalui LPI Kotim akan mendiskualifikasi tiap pemain asal Kotim agar tidak mengirim atlit dalam berbagai cabang olahraga terutama pada tingkat Provinsi tahun mendatang. “Kita ingin menjunjung tinggi fair play, akan tetapi fair play itu sudah di nodai,” sesalnya.
Penanggungjawab LPI Kotim Najmi Fuadi juga menyayangkan apa yang telah dilakukan oleh LPI SMAN 1 Palangka Raya telah memasukan pemain tidak sah untuk memperebut piala gubernur. “Laporan sudah 1 minggu belum juga direspon. Kami akan laporkan ke komisi disiplin kemudian komuni banding,” ujarnya.
Kepala SMAN 3 Sampit Yulites Lisen mengaku mendukung apa yang telah dilakukan oleh LPI Kotim telah melayangkan aksi protes bahwa SMAN 1 Palangka Raya melakukan kecurangan telah memasukan pemain ilegal. “Seandainya pada saat bermain jujur (fair play) kami akan terima. Nyatanya, telah melakukan kecurangan, siapa saja pasti protes,” pungkasnya. (Arifin)

Komentar

  1. kalah ya kalah, menang ya menang.....
    ~.~'

    BalasHapus
  2. kacurangan bukanlah sesuatu yg harus digunakan untuk mendapatkan kemenangan.bermainlah yg sportif.

    BalasHapus
  3. kemengangan yg tdk sportif tdk akan membuahkan kebahagiaan bahkan akan membuahkan penyesalan, yakinlah kau Tuhan akan tahu segala apa yg kau perbuat. we love sportif, Pecinta Sepakbola Tanah Air

    BalasHapus
  4. bagaimana mau maju, kalau sejak dini ditanamkan sikap yg tidak fairplay... HE

    BalasHapus
  5. lebih baik yg jujur aja dari pada yg curang menang di final ketika di nasional pasti klah juga

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat TK Negeri Pembina Sampit

Ahli mesin kerjanya cuma tukang sapu stadion

Wow.. seru, anak TK Cita Bunda dikenalkan proses mencetak koran