Intan Permatasari, menderita tumor tulang


Intan Permata Sari hanya berbaring lemah ditempat tidurnya ketika menyambut kedatangan wartawan Radar Sampit menjenguk dikediamannya di Desa Cempaka Mulia Barat Kecamatan Cempaga Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Intan menuturkan, waktu masih duduk dibangku sekolah tahun 2009 tadi ketika ingin membelokan sepeda motor tiba-tiba motor tersebut jatuh dan tertimpa kakinya. Waktu tertimpa motor saya langsung dibawa ke tukang pijat karena terus keluar benjol-benjol kemudian dibawa kerumah sakit Dr Murjani Sampit. “Ketika dirongsen kata dokter kena kanker tulang,” katanya.
Tidak menunggu lama, pihak keluargapun meneruskan pengobatan ini ke Rumah Sakit Ulin Banjarmasin berbekalkan surat keterangan tidak mampu. Namun, pada saat disana surat tersebut terkesan diabaikan karena harus menunggu 2 bulan baru diperiksa. “Dua bulan kami menunggu di Rumah Sakit Ulin kemudian baru diperiksa,” kata ayah kandung Intan, H Mansyur yang mengaku kerjaan sehari-harinya petani.
Pada saat pengobatan, tulang kaki intan sebelah kiri dikerik kemudian dipasang platina. Setelah menjalani proses pengobatan kecerian gadis mantan siswi SMAN 1 Cempaga lulus tahun 2010 ini buyar karena kaki kirinya mulai bermasalah dan mengeluarkan nanah yang cukup banyak. “Baunya cukup menyengat,” jelas ayah Intan yang sempat 2 tahun tidak bekerja.
Anak bungsu dari 9 bersaudara inipun hanya mampu pasrah karena pihak keluarga tidak ada lagi biaya untuk meneruskan pengobatan hingga akhirnya harus menderita satu tahun menahan sakit. Kondisinya saat ini sangat memprihatinkan badannya terlihat kurus sekali dan tulang-tulangnya mulai terlihat. “Intan, sudah 6 bulan ini tidak bisa berjalan, bahkan badannya kurus sekali,” sebut Masyur.
Mengenai makan dan minum menurut ayah kandungnya ini, normal, hanya saja makanan dan minuman yang masuk kedalam tubuh tidak membentuk tulang, darah dan daging dalam artian makanan dan minuman tersebut telah digrogoti penyakit kanker tulang. “Kalau makan normal tapi dimakan penyakit sehingga badannya kurus,” ucap kakak kandung pertama, Juanda.
Harapan untuk sembuh masih terpancar dari wajah Intan, dia sangat berharap sekali agar dibantu untuk pengobatan lebih lanjut karena hanya fisik saja yang sakit sedangkan semangat masih membara. “Kalau saya sembuh ingin kuliah,” ucap Intan lantas tersenyum.
Mengenai prestasi disekolah, gadis kelahiran Cempaga Mulya Timur ini cukup berprestasi dan bahkan disenangi teman-temannya karena mudah bergaul. “Kalau prestasinya cukup bagus,” pungkas Mansyur.
Kini, harapan satu-satunya Intan Permata Sari dirujuk kerumah sakit Surabaya untuk pengobatan lebih lanjut. Jangan biarkan saudara kita ini yang membutuhkan uluran bantuan mari kita bantu agar penerus bangsa ini sembuh dari penyakit yang telah lama dideritanya. (arifin)

Komentar

  1. semoga de Intan cepat sembuh dan dikaruniakan kesehatan oleh Allah. Amiiiinn ya Allah

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat TK Negeri Pembina Sampit

Ahli mesin kerjanya cuma tukang sapu stadion

Wow.. seru, anak TK Cita Bunda dikenalkan proses mencetak koran