Janjikan Tambahan Ruang Kelas
Jepretan Arifin Radar Sampit
BELAJAR : Sejumlah murid SDN 3 Sawahan belajar dibawah pohon
SDN 3 Sawahan Dibanjiri Pejabat
SAMPIT– Kondisi memprihatinkan siswa SDN 3 Sawahan Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang terpaksa belajar di bawah pohon karena kekurangan ruang kelas, seakan membuat pihak terkait kebakaran jenggot. Setelah berita itu muncul di koran ini, sejumlah pihak ramai-ramai datang ke sekolah tersebut dan berjanji akan memperjuangkan penambahan ruang kelas.
Pantauan Radar Sampit, Selasa (4/10) pagi, proses belajar mengajar sejumlah siswa yang terpaksa belajar di alam terbuka, tetap berjalan seperti biasa. Namun kemarin perhatian mereka sedikit terbagi karena kebanjiran tamu sejumlah pihak terkait, yakni pejabat terkait yang ingin melihat langsung kondisi proses belajar mengajar di sekolah itu.
Paling awal datang ke lokasi adalah Kepala UPTD Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kecamatan MB Ketapang Syahmubin, disusul Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Kotim Heriansyah. Setelah itu, rombongan Komisi III dan Komisi I DPRD Kotim yang berjumlah sekitar sepuluh orang juga datang ke lokasi. Berikutnya, Kepala Dinas Dikpora Kotim, Agus Suryo Wahyudi juga tak ketinggalan datang ke lokasi.
Mereka melihat sendiri kondisi sebagian siswa yang terpaksa belajar di bawah pohon dengan hanya beralaskan terpal. Padahal kondisi itu sangat tidak nyaman karena siswa kepanasan dan terkadang mereka harus bubar ketika hujan turun. Usai melihat kenyataan itu, para pihak terkait ini pun ramai-ramai menjanjikan akan memprioritaskan penambahan ruang kelas baru di sekolah itu pada 2012 nanti.
Salah satu anggota DPRD Kotim membidangi pendidikan Syaban H Mansyur mengatakan, kondisi itu sangat memprihatinkan dan mendesak segera dimasukkan dalam anggaran 2012 mendatang. “Paling tidak akan diusahakan dalam anggaran perubahan 2012 mendatang usulan untuk penambahan ruang kelas baru,” ungkapnya ketika ikut melakukan sidak kemarin (4/10).
Anggota Fraksi PAN ini menilai, bahwa kondisi sekolah itu sangat memprihatinkan, padahal letaknya di dalam kota akan tetapi lepas dari pantauan dan bantuan. “Kami minta kepada Disdikpora Kotim secepatnya untuk membuatkan usulan karena ini sangat mendesak,” tegasnya.
Syaban menyebutkan, ada beberapa sekolah yang sangat membutuhkan rehabilitasi maupun penambahan ruang kelas baru. Namun, pihaknya tetap akan berupaya memperjuangkan dengan memasukan usulan pada anggaran perubahan tahun 2012 mendatang. “Bukan hanya SDN 3 Sawahan ini saja, selain itu ada juga sekolah dasar lainnya seperti SDN 1 Basawang yang juga diprioritaskan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Disdikpora Kabupaten Kotim Agus Suryo Wahyudi mengaku telah ditugaskan oleh Bupati Kotim Supian Hadi untuk melakukan pemantauan langsung ke lokasi. “Saya juga sependapat dari anggota DPRD Kotim ketika sidak. Tahun 2012 mendatang hendaknya diprioritaskan tambah ruangan kelas baru karena keperluannya sangat mendesak. Ada 3 lokal yang akan diusulkan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Kotim Heriansyah menambahkan, dalam hal ini tidak ada yang perlu disalahkan akan tetapi yang mesti dipikirkan bagaimana sekolah ini bisa mendapatkan bantuan tambahan ruang kelas baru karena keperluan sangat mendesak. “Saya bukannya tidak senang. Tapi, sangat mendukung supaya ini diketahui oleh publik. Beginilah keadaan sekolah sebenarnya dan bukannya disembunyikan. Bagaimana masyarakat itu bisa tahu kalau tidak dipublikasikan seperti ini,” ujarnya.
Kepala UPTD Dikpora Kecamatan MB Ketapang Syahmubin mengaku, usulan untuk penambahan ruang kelas baru sudah disampaikan pada Februari 2011 melalui musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) Kecamatan yang dihadiri oleh pejabat penting Kotim. “Usulan sudah kami sampaikan Februari lalu,” ucapnya.
Sekadar informasi, jumlah ruang belajar SDN 3 Sawahan ini ada 4 ruang. Yakni 3 ruang untuk belajar dan 1 digunakan untuk ruang dewan guru. Jumlah murid sebanyak 162 orang dan memiliki 6 rombongan belajar. Karena keterbatasan ruang belajar, kelas VI menggunakan ruang dewan guru untuk dijadikan tempat proses belajar mengajar. (arifin)
Komentar
Posting Komentar