Postingan

Tidak Ada Dana Tambah Ruang Kelas

Gambar
Jepretan : ARIFIN/RADAR SAMPIT SEMANGAT : Murid SDN 5 Bapinang Hilir Laut tampak semangat bersekolah meski harus belajar di sekolah yang kondisinya memprihatinkan. Situasi itu tampaknya masih harus mereka rasakan karena pemerintah daerah belum ada dana untuk membangun ruang kelas baru Tidak Ada Dana Tambah Ruang Kelas SAMPIT – Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengakui tahun 2011 pembangunan untuk penambahan ruang kelas baru untuk SDN 5 Bapinang Hilir Laut Kecamatan Pulau Hanaut dana anggarannya tidak ada. Bahkan, tahun 2012 pun mereka belum bisa memastikan pembangunan tersebut. Kepala Disdikpora Kabupaten Kotim, Agus Suryo Wahyudi melalui Kabid Pengembangan Pelayanan Pendidikan (PPP) Marjuki mengatakan, anggaran khusus untuk penambahan ruang kelas baru, terutama untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) sangat minim sehingga dipastikan tahun ini tidak ada penambahan ruang kelas baru. “Anggaran Disdikpora minim dan tidak ada pen

kondisi SDN 5 Bapinang Hilir Laut kedua

Gambar
Bagian kedua Melihat kondisi SDN 5 Bapinang Hilir Laut Janji direalisasi Agustus, nyatanya diingkari Harapan untuk memiliki gedung baru pada awalnya menggebu-gebu. Namun, janji untuk membangunkan kelas baru untuk SDN 5 Bapinang Hilir Laut Kecamatan Pulau Hanaut hingga saat ini belum ada kejelasan. ARIFIN, Kelampan Kecil Awalnya wajah guru-guru SDN 5 Bapinang Hilir Laut terlihat ceria pasalnya pemerintah daerah dalam hal ini melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) ketika janjikan tahun 2011 akan dibangunkan 2 lokal. Namun, hingga Agustus ini janji manis itu hanya hisapan jempol belaka. Jumlah ruangan yang tersedia sejak tahun 1980-an hanya 2 ruang belajar dan itupun dibuat bersekat-sekat agar mampu menampung seluruh murid mulai dari kelas I hingga kelas VI. Selain dibuat bersekat-sekat, sekolah yang berada di Desa Kelampan Kecil Kelurahan Bapinang Hilir Laut Kecamatan Pulau Hanaut ini tidak memiliki halaman sekolah

kondisi SDN 5 Bapinang Hilir Laut pertama

Gambar
Bagian pertama Melihat kondisi SDN 5 Bapinang Hilir Laut Hanya punya 2 lokal, belajarnya dibatasi dinding Satu lagi kondisi sekolah dasar yang cukup memprihatinkan terlihat diwajah Bumi Habaring Hurung tercinta ini. SDN 5 Bapinang Hilir Laut Kecamatan Pulau Hanaut sejak berdiri tahun 1980-an hingga sekarang belum tersentuh rehabilitasi. Bagaimana kondisi sebenarnya. Berikut catatan wartawan koran ini ketika bertandang ke Desa Kelampan Kecil. ARIFIN, Sampit Pagi itu (15/8), suasana di SDN 5 Bapinang Hilir Laut terlihat rami dengan murid yang mengenakan seragam putih merah sedang bermain diteras sekolah. Mereka lakukan itu sambil menunggu guru yang akan memberikan pelajaran pada saat itu tiba disekolah. Dengan sabarnya mereka menanti kehadiran sosok guru untuk membina dan membimbing mereka agar kelak menjadi orang yang berguna bagi bangsa negara dan agama. Selang beberapa menit apa yang diharapkan oleh para murid itu tadi, dari kejauhan terlihat bayangan seorang lelaki

LPI Kalteng injak fair play

SAMPIT – Liga Pendidikan Indonesia (LPI) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) melayangkan aksi protes kepada LPI Kalteng yang dinilai menginjak fair play (Bermain jujur) ketika laga antar SMAN 1 Palangka Raya melawan SMAN 3 Sampit. 24 Juli lalu di stadion Tuah Pahoe Palangka Raya memperebutkan piala gubernur Kalteng. Pada saat bertanding, SMAN 1 Palangka Raya telah melakukan kecurangan yakni memasukan pemain tidak sah ketika babak final memperebutkan juara I. Ada 6 pemain diluar SMAN 1 Palangka Raya. Bagi juara akan diikutkan ketingkat Nasional 14 September mendatang. Manager tim sepak bola LPI SMAN 3 Sampit Nanang Abrani mengatakan, Tim LPI SMAN 1 Palangka Raya yang mewakili kota palangka Raya telah melakukan curang memasukan pemain luar sekolah. Dan protes ini sudah disampaikan akan tetapi belum digubris. “Sudah hampir sepekan ini belum digubris protes LPI Kotim kepada LPI Kalteng,” ungkanya yang didampingi ketua LPIKotim, penanggung jawab serta kepala SMAN 3 Sampit kemarin (4/8). Di

Waspada makanan mengandung zat berbahaya

Gambar
SAMPIT – Maraknya makanan dan minuman yang mengandung zat kimia berbahaya beredar dimasyarakat terutama yang dikonsumsi anak-anak sekolah dasar membuat prihatin Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Untuk mengantisipasi agar generasi sejak usia dini mengetahui bentuk makanan maupun minuman yang dianggap berbahaya bagi kesehatan tubuh. DKP mengadakan sosialisasi tentang keamanan pangan segar kepada sejumlah guru pendamping dan siswa SD/MI terutama yang ada diperkotaan. Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi tersebut diambil dari 6 SD/MI atau sekitar 150 orang. Mereka mengikuti sosialisasi itu dipusatkan di gedung wanita Sampit. Dalam sambutannya, Kepala DKP Kotim Kusdinata menyebutkan, sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman bagi seluruh siswa tentang makanan dan minuman yang tiap hari dikonsumsi. “Kita harapkan, terutama bagi guru pendamping setelah mengikuti sosialisasi ini juga ikut memberikan pemahaman kepada guru lainnya lebih-lebih kepada anak di

Lahan 2 hektar disiapkan untuk SDN 1 Hanjalipan

Gambar
SAMPIT –Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) untuk merelokasi SDN 1 Hanjalipan Kecamatan Kota Besi Kabupaten Kotim sudah mulai terlihat titik terang. Sebelumnya, pihaknya merasa bingung apakah akan direlokasi atau direhabilitasi, sedangkan untuk direlokasi alasan lokasinya belum ada. Nah, sekarang sudah disiapkan?. Lahan untuk merelokasi sekolah tersebut sebenarnya sudah ada hanya saja perlu diadakan peninjauan ulang langsung kelapangan dan melakukan koordinasi dengan masyarakat setempat. Tanah yang sudah memiliki Surat Keterangan Tanah (SKT) itu jaraknya sekitar 2 kilometer dari pemukiman penduduk. Luas lahan tersebut diprediksikan sekitar 2 hektar dan dinilai tidak akan terkena banjir pada saat air sungai pasang karena letaknya berada ditempat yang tinggi. “Tinggal Dikpora Kotim saja untuk meninjau langsung kelapangan. Mengenai surat tanah saya yakin sudah ada hanya saja masih berbentuk SKT,” ungkap Camat Kota Besi Syahrial kepada Ra

Mengintip aktivitas salah satu pelajar menikmati masa liburan

Gambar
Isi liburan sekolah untuk memancing disungai Mentaya Tidak semua anak usia sekolah memanfaatkan libur panjangnya untuk pergi berlibur keluar kota. Akan tetapi, ada juga mengisi masa liburannya untuk memancing. ARIFIN, Sampit Liburan panjang dimanfaatkan Desy untuk memancing di Sungai Mentaya karena kebetulan tempat tinggalnya itu berada ditepi sungai. Meskipun tidak mendapatkan hasil akan tetapi jadi kesenangan tersendiri bagi siswi SMP diperkotaan ini. Waktu untuk memancing disesuaikan dengan pasang surut sungai Mentaya. Desy memilih pada saat air pasang karena tingginya air pasang tepat dibawah tangga dapur rumahnya. Air pasang kebetulan saat itu pagi hari sehingga memudahkan dia untuk memancing sambil menikmati cemilan. Bermodalkan sebilah ranting pohon salak yang sudah dikeringkan terlebih dahulu, benang nilon ukuran sedang dan panjangnya tidak lebih 1,5 meter dan umpanya cacing tanah. Selain itu, ember yang diisi air tempat ikan apabila terkena mata kailnya. Desy mulai memancing