Maksimalkan Donatur Daerah
ARIFIN/RADAR SAMPIT
FOTO BERSAMA : Komisi I DPRD Kotim bidang pendidikan dan dewan pendidikan Kotim foto bersama dengan dewan pendidikan kota bandung Jawa Barat
Bangun Dunia Pendidikan di Daerah
BANDUNG – Membangun dunia pendidikan bukan menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya. Tapi juga perlu melibatkan pihak ketiga dalam hal ini para donatur. Apalagi tidak semua pendidikan bisa didanai menggunakan dana bantuan operasional sekolah (BOS) pusat maupun daerah.
“Disinilah peran serta pihak ketiga. Misalnya untuk memperbaiki plafon sekolah yang rusak,” kata Kepala Dewan Pendidikan Kota Bandung, Jawa Barat Hj Kusmeni dihadapan rombongan asal Kotim yang terdiri dari Ketua Komisi I DPRD Kotim Marwan dan sektretarisnya Sa’ban H Mansyur, Ketua Dewan Pendidikan Kotim H Heriansyah dan Sekretarisnya Fahrudin Idris, Rabu lalu (8/2).
Dalam kunjungan tersebut DPRD Kotim dan Dewan Pendidikan Kotim juga melakukan kunjungan ke beberapa sekolah di Kota Bandung. Hj Kusmeni menyebutkan donatur daerah tersebut bisa melibatkan pihak swasta, misalnya dengan memanfaatkan dana CSR. “Kita bisa mengajukan permohonan melalui program CSR tersebut,” ucapnya.
Ketua Komisi I DPRD Kotim Marwan mengapresiasi sistem tersebut. Namun agar ada payung hukumnya harus ada peraturan daerah (perda) yang mengaturnya. “Kami dari pihak DPRD Kotim rencananya akan membuat perda inisiatif tentang CSR yang intinya sebagai komitmen pihak perusahaan besar untuk membantu disegala bidang dan bukan hanya dibidang pendidikan melainkan bidang-bidang lain seperti kesehatan, infrastruktur maupun sarana dan prasarana penting umum lainnya,” kata Marwan.
Sementara itu, Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Kotim H Heriansyah menambahkan, CSR itu bukan hanya dari perusahaan swasta melainkan BUMN maupun BUMD. Mengenai rencana Komisi I yang akan membuat perda insiatif pihaknya setuju.
“Kami sangat setuju dengan adanya rencana pembuatan perda terkait komitmen perusahaan. Apalagi selama ini tidak jelas yang diberikan oleh pihak perusahaan terhadap masyarakat terutama PBS,” kata Heriansyah. (fin)
Komentar
Posting Komentar