Bangunan aula kelurahan saranau terbengkalai

SAMPIT – Sebagian masyarakat Mentaya seberang Kecamatan Saranau Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengeluhkan bangunan aula kelurahan yang menelan data jutaan rupiah hingga sekarang belum selesai dikerjakan.
Posisi bangunan itu tepat berada di kantor Lurah Mentaya Seberang dan juga berada disamping TK Tunas Mentaya Kelurahan Mentaya Seberang. “Sekitar 2 tahun silam dibangun, hingga sekarang belum selesai dikerjakan,” ungkap salah satu warga Saranau Anang kumis.
Menurut informasi beredar dimasyarakat, pembangunan yang akan diperuntukan sebagai kantor Lurah ini dananya telah dikucurkan puluhan juta rupiah akan tetapi mandek. “Nah mengenai berapa besaran jumlah dana pembangunannya ini masih simpang siur. Informasinya hampir seratus jutaan,” sebut pria berkumis ini.
Albar menjelaskan, awalnya, posisi kantor lurah dan sekolah TK Tunas Mentaya itu berada dibelakang kemudian dapat proyek rehab total kantor itu dirombak dan posisinya mendekati bahu jalan. “Ukuran bangunan yang akan dibangun sekitar panjang 22 meter dan lebar 12 meter,” paparnya.
Pantauan Radar Sampit, bangunan itu sudah berdiri tiang pancang dan terlihat berlumut bahkan batu bata merah terlihat berserakan. Tumbuhan liar seperti rumput tumbuh tak beraturan terkesan tanpa ada yang mengurus.
Ini membuktikan bahwa proyek tersebut mandek dan mubazir, ironisnya telah menelan dana puluhan juta rupiah akan tetapi realisasinya hingga sekarang belum selesai dikerjakan. Mungkinkah hanya menjadi bangunan tua tak bertuan padahalnya pembangunan itu menelan uang negara.
Masyarakat sangat berharap agar kontraktor dan terkait lainnya tentang bangunan itu agar segera diusut tuntas karena telah merugikan negara puluhan juta rupiah. “Kami hanya inginkan agar pemborong maupun yang terlibat didalamnya untuk diusut karena memakan uang negara puluhan juta rupiah,” pintanya. (arifin)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengenal Lebih Dekat TK Negeri Pembina Sampit

Ahli mesin kerjanya cuma tukang sapu stadion

Wow.. seru, anak TK Cita Bunda dikenalkan proses mencetak koran