Protokoler kecewakan sejumlah wartawan
Kalau tidak sanggup, pecat saja...!
SAMPIT – Sungguh naif benar protokoler Pemda Kotim yakni tidak sanggup mengatur para wartawan untuk peliputan proses pelantikan Bupati baru periode 2010-2015 H Supian Hadi, SKom dan HM Taufiq Mukri, SH, MM yang dilantik langsung oleh Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang. Senin (25/10) kemarin.
Akibat kurang profesionalisme protokoler tersebut sejumlah wartawan dikecewakan karena tidak dapat meliput langsung kedalam gedung DPRD Kotim.
Sebelum melakukan peliputan, para wartawan diwajibkan untuk mengikuti gladi bersih digedung wakil rakyat dan semua media massa diberikan ID Card khusus, tanpa memiliki ID Card khusus tidak diperkenankan masuk ke DPRD Kotim.
Akan tetapi setelah proses pelantikan dimulai, gladi bersih yang telah diikuti para wartawan dari berbagai media cetak dan elektronik lokal maupun nasional itu sangat berbeda jauh saat dilapangan. Bagi yang memiliki ID Card khusus bercap stempel Pemda Kotim dipersilahkan masuk keruangan tempat proses pelantikan berlangsung. Sedangkan yang tanpa cap stempel harus menelan pil kecewa. “Buat apa dibuatkan ID Card ini kenyataannya tidak dapat juga masuk keruang pelantikan,” celetuk salah satu wartawan media cetak skala nasional.
Kekecewaan atas protokoler yang tidak mampu mengatur proses peliputan disesalkan wartawan lain. Mereka memaki protokoler atas nama Punding. “Mungkin kurang pengetahuan sehingga menanggani hal ini saja tidak becus. Pecat saja,” ujarnya dengan nada meninggi sambil merobekan ID Card miliknya sendiri.
Kekecewaan sejumlah wartawan ini tidak sampai disitu, mereka juga menilai ada unsur intimidasi dan telah di politisi organisasi tertentu. “Kami sangat kecewa besar. Ada apa dibalik ini,” tandasnya.
Mereka berharap agar protokoler yang menanggani proses pelantikan Bupati baru tersebut agar dipecat karena tidak becus menanggani dan mengatur wartawan untuk peliputan yang momentumnya 5 tahun sekali itu. “Kami harapkan protokoler itu dipecat saja. Tidak becus bekerja,” katanya.
Sementara itu, protokoler Punding mengatakan, semua itu sudah diserahkan sepenuhnya kepada wartawan untuk melakukan peliputan sesuai dengan gladi bersih yang telah diikuti sebelumnya. “Saya sudah serahkan sepenuhnya kepada wartawan,” ucapnya berdalih ketika dikonfirmasikan sejumlah wartawan.
Informasinya, para wartawan ini sudah bersiap-siap dipintu sebelah timur dengan peralatan kamera masing-masing akan tetapi menjelang kedatangan Gubernur Kalteng mereka dipindahkan oleh pihak kepolisian polres kotim kepintu masuk sebelah timur.
Dari situlah, terungkap bahwa ada intimidasi terhadap wartawan dengan alasan terlalu sesak padahal bisa diatur sedemikian rupa yakni diberikan batasan waktu 3-5 menit untuk pengambilan gambar secara bergantian. “Inilah protokoler kita. Tidak becus. Mengatur seperti itu saja tidak sanggup. Pecat saja,” ucapnya. (arifin)
babi semua memang wartawam kotim
BalasHapus